Maulid Nabi Muhammad (Ust.H Ilham Al Humaidi & Guru Muhammad As'aduddin)

 Peringatan Maulidurrasul ﷺ oleh Ust. H. Ilham Humaidi & Guru Muhammad As'aduddin, Mesjid Sabilal Muhtadin, 12 Rabiul Awal 1442
__________________________
Sama-sama kita bersyukur kepada Allah ta'ala, dipagi hari yg sangat mulia ini telah dikumpulkan kita dalam perkumpulan yg berkah, dosa diampuni, hajat diqabulkan, mendapat keberuntungan yg besar.
Kita berkumpul ditempat ini dengan satu tujuan, yaitu memuliakan dan mengagungkan Nabi kita baginda Muhammad ﷺ.

Bagaimanapun pujian dan penghormatan kita kepada beliau, takkan sebanding dengan pujian Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Habib Umar berkata: "Allah telah mengagungkan Nabi Muhammad ﷺ, sekarang apa nilai pujian kita kepada Nabi Muhammad ﷺ ? akan tetapi yg membuat kita mengagungkan beliau ialah kecintaan kita kepada beliau.

Semua keajaiban ketika lahirnya baginda Nabi Muhammad ﷺ, menunjukkan bahwa orang yg lahir ialah manusia yg paling dimuliakan dan dicinta oleh Allah ta'ala.

Nabi Muhammad ialah orang yg sangat perhatian kepada kita semua,
Diriwayatkan suatu hari sayyidah Aisyah meliat Nabi Muhammad dalam keadaan bahagia, lantas sayyidah Aisyah mengatakan ya Rasulullah do'akan ulun, lalu Nabi mengatakan dan berdo'a: "ya Allah ampunilah Aisyah, baik dosa yg telah lalu maupun yg akan datang, yg tersembunyi ataupun yg terang-terangan." Lalu aisyah tersenyum dan bahagia.
Nabi Muhammad mengatakan lagi, demi Allah wahai Aisyah: "itu ialah do'aku untuk umatku setiap selesai sholat".
Sungguh besar kecintaan dan kasih sayang Nabi Muhammad ﷺ kepada kita.

Ketika beliau dipemakaman Baqi', beliau menangis dan berkata: "alangkah rindunya hatiku ingin berjumpa dengan saudaraku, para sahabat mengatakan, bukankah kami ini saudaramu ya Rasulullah, Nabi berkata: "kalian ialah sahabatku, yg aku rindui ialah mereka yg tak pernah bertemu denganku namun senantiasa rindu dan mengorbankan jiwa raga untukku."

Ketika wafatnya Rasulullah ﷺ, sayyidina Umar berkata: siapa yg berani mengatakan Nabi Muhammad wafat maka kan ku tebas lehernya, karena saking cintanya beliau kepada Nabi.

sayyidina Bilal, setelah wafatnya Rasulullah maka beliau tak mampu lagi tinggal di kota Madinah, karena tak sanggup mengingat kenangan kenangan bersama Nabi Muhammad di Madinah.
Lalu beliau pergi dari kota madinah sekitar 7 tahun, disuatu malam beliau bermimpi dengan Nabi Muhammad: wahai bilal, apakah kau tak rindu kepadaku ? Apakah kau tak ingin berkunjung menziarahi ku ? Maka bilal terbangun dan langsung menangis, lalu menyiapkan segalanya untuk berangkat ke kota Madinah. Menempuh perjalanan yg sangat jauh, menahan rindu disepanjang jalannya.

Setibanya di kota madinah, beliau tersungkur dan mencium tanah madinah dan merasa mencium baunya Nabi Muhammad ﷺ, sesampai di masjidnya Nabi Muhammad, beliau sampai dimaqam Nabi Muhammad dan mengucap salam kepada Rasulullah, mencium maqam Rasulullah, lalu ada yg menepuk bahu beliau, ternyata yg menepuk ialah sayyidina Abu Bakar, lalu dirangkul oleh sayyidina Abu Bakar menyuruh sayyidina Bilal untuk mengumandangkan adzan sebagaimana adzannya disaat Nabi Muhammad ﷺ, sayyidina bilal berkata bahwa tak mampu lagi adzan setelah wafatnya Rasulullah ﷺ.

Lalu datang lagi sayyidina Umar, meminta kepada sayyidina bilal untuk mengumandangkan adzan sebagaimana adzannya dimasa Rasulullah, sayyidina Bilal pun menolak.
Lalu datang lagi sayyidina Hasan dan Husein, mereka meminta kepada sayyidina Bilal untuk mengumandangkan adzan sebagaimana adzannya di masa kakek kami.
Lalu sayyidina Bilal berkata, "aku tak mampu menolak permintaan dari cucunya baginda Rasulullah saw."

Lalu sayyidina Bilal bersiap naik ketempat dimana kan dikumandangkan adzan, semua sahabat sedih dan menangis teringat kenangan di masa Rasulullah.
Ketika sayyidina Bilal mengumandangkan adzan, pecahlah tangisan para sahabat, karena mereka cinta dan teringat dengan masa Nabi Muhammad ﷺ.
Semua orang yg dipasar meninggalkan urusannya, dan bersegera menuju masjid, karena teringat dengan adzan dimasa Rasulullah ﷺ.

Ketika sayyidina Bilal sampai pada kalimat "Muhammad rasulullah", beliau tak mampu lagi melanjutkan dan tangisan pecah di seluruh Madinah, sunyi senyap dengan tangisan rindu kepada Nabi Muhammad ﷺ, inilah kecintaan dan kerinduan para sahabat kepada Rasulullah ﷺ.

Dari karena itu, kembalilah kita lahirkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad ﷺ, hingga takkan berhenti untuk mencari warisan Rasulullah.
Warisan Rasulullah kepada umatnya ialah ilmu agama, beliau mewariskan ilmu ilmu dan ilmu.

Para pewaris Rasulullah ialah dzurriyatnya, para pewaris Rasulullah ialah 'ulama, maka cintailah mereka, berpeganglah kepada mereka, berkumpullah dalam majlis mereka.

Tumbuhkan semangat kita menuntut ilmu, karena itulah yg senantiasa diajarkan guru-guru kita, karena jikalau guru ridha maka Rasulullah pun kan ridha, jikalau Rasulullah ridha mak Allah pun kan ridha.
__________________________
۞اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد۞
Mudahan berkah dunia akhirat, minta rela ulun kalau ada salah khilaf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Para Ulama yang Dizalimi dan Wafat di Penjara