*📗SHOLAWAT JIBRIL SETELAH SELESAI SHOLAT BISA MENJADI PEMBUKA PINTU REZEKI*💚

Sholawat Jibril dikenal sebagai salah satu amalan pembuka rezeki yang paling kuat. Namun sebenarnya bukan hanya itu saja keistimewaannya, sholawat Jibril dilakukan untuk memperoleh salam dan sambutan dari para malaikat saat ajal menjelang yang dibaca minimal 3 kali setiap selesai solat fardhu.


Sholawat Jibril juga menjadi salah satu shalawat nabi yang terpendek, tapi jika mengamalkannya bisa mendapatkan rezeki yang tak terduga dari segala arah. Sholawat ini juga sering diamalkan oleh para ulama, kiyai, waliyullah karena selain memiliki keistimewaan sebagai penarik rezeki, juga karena bacannya yang singkat.


صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

"Shollallohu A'la Muhammad"


Keberkahan Sholawat Jibril

Untuk mendapatkan keberkahan dari sholawat Jibril, kamu bisa membaca sebanyak 1000 kali, 3333 kali, 7000 kali, 10000 kali, atau sebanyaknya kamu mampu membaca. 


Sebab, semakin banyak amalan ini dilakukan tentu semakin baik. Namun yang paling penting saat mengamalkannya bukan dari jumlahnya, melainkan dari konsistensinya dan niat yang dimiliki.


Sebab, jika kamu melakukan amalan ini secara istiqomah, maka manfaatnya tentu akan lebih terasa daripada membacanya dalam jumlah banyak, tapi tidak istiqomah. 


Kamu bisa melakukannya setiap hari selepas sholat fardhu ataupun saat sedang luang tidak melakukan aktivitas apapun.


Bahkan, saking istimewanya shalawat atas nabi Muhammad SAW ini, Gus Mus pernah mengatakan jika tiap bibir yang menganggur komat-kamit mengucapkan “Sollallooh ‘alaa Muhammad” secara terus menerus, sedikitnya selama setahun. Tapi tidak sukses ataupun bahagia tentram dan sentosa, silahkan datangi dirinya dan caci makilah.


Insya Allah jika mengamalkan amalan shawalat Jibril penarik rezeki ini masalah keuangan akan lebih mudah teratasi, dilancarkan setiap usahanya, diberikan keselamatan dan syafaat dari nabi Muhammad SAW di dunia dan di akhirat.


Barokalloh

Allahumma Sholi ala Sayyidina Muhammad Wa ala ali Sayyidina Muhammad

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalam Abah Guru Sekumpul

 Kalam Guru Sekumpul yang sering beliau sampaikan pada saat pengajian beliau ialah "Butakanlah dirimu ketika melihat aib/keburukan orang lain, tetapi bukalah dirimu untuk melihat aib diri sendiri." Maksud dari kalam Beliau ialah sebagai umat Rasulullah hendaknya kita jangan pernah melihat apalagi membicarakan aib keburukan orang lain. Mengapa? Karena diri kita sendiri pun memiliki kekurangan, aib, dan keburukan sehingga untuk apa kita membuka aib orang lain. Sekalipun kita telah melihat aib orang lain, maka tindakan yang harus kita laksanakan ialah berbaik sangka. Guru Sekumpul pun pernah mengatakan "Tidak pernah rugi orang yang berbaik sangka." Mengapa? Karena kita tidak pernah tahu bagaimana akhir hayat seseorang. Barangkali sekarang ia adalah seorang yang gemar bermaksiat. Tapi, kita tidak pernah tahu bagaimana akhir hayatnya. Bisa jadi ia  bertaubat dan wafat dalam keadaan husnul khatimah. Maka dari itu, marilah kita belajar untuk berhenti mengurus hal ikhwal se
Baca selengkapnya

Para Ulama yang Dizalimi dan Wafat di Penjara

Menengok kepada sejarah, sebenarnya sudah tidak asing lagi mendengar perlakuan penguasa yang sangat ironi terhadap ulama-ulama, dalam hal ini ulama yang dimaksud adalah ulama-ulama yang berani menyuarakan kebenaran. Mengapa dikatakan ironi? Karena, bagi muslim meskipun ia seorang penguasa maka sepatutnyalah ia menjalankan pesan nabiyullah Muhammad SAW : أكرموا العلماء فإنهم عن الله كرماء مكرمون Artinya: “Hendaknya kamu semua memuliakan ulama, karena mereka itu orang-orang yang mulia menurut Allah dan dimuliakan.” (Kitab Lubabul Hadits) Kritisnya ulama, teguran ulama, kemuliaan yang diberikan masyarakat pembelajar kepada ulama seolah menjadi api dalam sekam bagi penguasa, yang dengan cepat bisa menghanguskan keberlangsungan penguasa. Rupanya ini seperti sebuah ancaman besar bagi penguasa, kecuali bagi penguasa yang bijaksana, cerdas, berpikiran terbuka, lembut hatinya dan takut pada Allah yang akhirnya akan sejalan dengan ulama. Tulisan saya yang lalu berjudul ‘Ulama-ulama Yan
Baca selengkapnya

SEJARAH AL-QUR'AN

1.Apakah Al-Qur'an Itu? a.Arti kata "Quraan" menurut bahasa adalah "bacaan" Di dalam Al-Qur'an sendiri ada pemakaian kata "Quraan" dalam arti demikian sebagai tersebut dalam ayat 17,18 surah (75) Al Qiyamah :   اِنَّ عَلَيۡنَا جَمۡعَهٗ وَقُرۡاٰنَهٗۚ  ۖ‏ ١٧  Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya.   فَاِذَا قَرَاۡنٰهُ فَاتَّبِعۡ قُرۡاٰنَهٗ​ۚ‏ ١٨  Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian di pakai kata "Quraan" itu untuk Al-Qur'an yang di kenal sekarang ini. Adapun defenisi Al Qur'an itu ialah Kalam Allah subhanahuwata'ala yang merupakan mu'jizat yang di turunkan                     (di wahyukan) kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang membaca nya adalah ibadah Dengan defenisi ini,Kalam Allah yang di turunkan kepada nabi-nabi selain nabi muhammad shallallahu'alaihi wasallam ,tidak di namakan Al-Qur'an seperti Taurat yang di tur
Baca selengkapnya